TUGAS HUMAS
SELAMA OJT
SMK NEGERI 1
BOYOLALI
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
MATERI RAPAT
Rapat adalah sejenis maksud tertentu
dari orang-orang yang datang bersama-sama untuk melaksanakan bisnis perusahaan.
Menurut Bob Trent, Rapat merupakan sumber berbagai gagasan dan keputusan yang
bermanfaat bagi semua pihak (perseorangan maupun perusahaan).
Rapat diadakan apabila pimpinan memerlukan sumbangan pendapat atau
sumbangan pikiran dari para staf atau pegawainya dalam mengambil sebuah
keputusan yang berkaitan dengan hajat hidup perusahaan.
Pada umumnya
rapat dilaksanakan untuk membicarakan suatu hal yang memerlukan pemecahan. Di
bawah ini beberapa pengertian rapat, yaitu sebgai berikut :
1.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rapat adalah
pertemuan (kumpulan) untuk membicarakan sesuatu, sidang, majelis.
2.
Rapat merupakan komunikasi kelompok secara resmi.
3.
Rapat merupakan musyawarah kelompok untuk mufakat.
4.
Rapat merupakan media komunikasi kelompok yang
bersifat tatap muka.
Dari beberapa pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa rapat adalah suatu pertemuan antara anggota
organisasi/perusahaan yang bertujuan untuk merundingkan/memecahkan masalah yang
menyangkut kepentingan organisasi/perusahaan.
I. FUNGSI RAPAT
Fungsi penyelenggaraan suatu rapat,
yaitu sebagai berikut :
o
Untuk memecahkan masalah.Untuk menyampaikan informasi.
o
Sebagai forum demokrasi, diharapkan peserta rapat
berpartisipasi pada masalah-masalah yang dikemukakan.
o
Sebagai alat koordinasi yang baik anatara peserta
rapat (karyawan) dengan perusahaan/organisasi.
o
Sebagai sarana bernegosiasi.
o
Ketentuan hukum.
I. MACAM-MACAM
RAPAT
Rapat dibedakan
menjadi beberapa macam, tergantung pada segi peninjauannya.
Ø Menurut tujuannya, rapat dibedakan menjadi 3
macam, yaitu:
a.
Rapat Penjelasan adalah rapat yang bertujuan
memberikan penjelasan kepada para peserta. Dalam rapat penjelasan, seorang pemimpin
rapat memberikan penjelasan kepada para peserta rapat.
b.
Rapat Pemecahan merupakan rapat yang bertujuan mencari
pemecahan suatu masalah. Pada rapat pemecahan masalah, peran peserta rapat
sangat besar untuk memberikan masukan berupa saran atau pendapat yang akan
disimpulkan bersama yang merupakan jalan untuk memecahkan masalah yang sedang
dihadapi.
c.
Rapat Perundingan adalah rapat yang bertujuan
menghindari adanya suatu perselisihan.
Ø Rapat
menurut sifatnya dibedakan menjadi 4,
antara lain:
a.
Rapat resmi (formal
meeting)
Rapat resmi adalah rapat yang diselenggarakan untuk
membahas masalah-masalah yang sangat penting dan berlaku peraturan keprotokolan
yang mengatur kelancaran jalannya rapat. Peserta rapat akan mendapatkan
pemberitahuan terlebih dahulu yang biasanya dilengkapi dengan agenda rapat.
b.
Rapat tidak resmi (informal
meeting)
Rapat tidak resmi adalah rapat yang diadakan tidak
berdasarkan perencanaan yang formal. Rapat tidak memerlukan persiapan istimewa
dan rapat ini mendiskusikan suatu hal yang terjadi tiba-tiba.
c.
Rapat terbuka
Rapat terbuka adalah rapat yang dapat dihadiri oleh
semua anggota dan materi yang dibahas tidak merupakan masalah yang bersifat
tidak rahasia.
d.
Rapat tertutup
Rapat tertutup adalah rapat yang
dihadiri oleh peserta rapat tertentu saja dan masalah yang dibahas merupakan
masalah-masalah yang masih bersifat rahasia.
Ø Menurut jangka waktunya, rapat dibedakan menjadi
sebagi berikut:
A.
Rapat mingguan
Rapat mingguan adalah rapat yang diadakan seminggu
sekali dan biasanya membahas masalah-masalah yang bersifat rutin.
B.
Rapat bulanan
Rapat bulanan adalah rapat yang
diadakan setiap bulan sekali dan membahas masalah-masalah yang terjadi selama
sebulan yang lalu.
C.
Rapat semesteran
Rapat semesteran adalah rapat yang diadakan setiap
enam bulan sekali yang membahas masalah-masalah yang terjadi selama enam bulan
yang lalu dan program-program selanjutnya untuk enam bulan ke depan.
D.
Rapat tahunan
Rapat tahunan adalah rapat yang
diadakan setahun sekali.
Ø Menurut frekuensinya, rapat dibedakan menjadi
sebagai berikut :
a)Rapat rutin
Rapat rutin adalah rapat yang sudah
ditentukan waktunya.
b) Rapat
insidentil
Rapat insidentil adalah rapat tidak
terjadwal. Biasanya rapat ini membahas masalah yang sifatnya penting dan harus
diseleseikan bersama.
Ø Menurut saluran hubungan dalam organisasi, rapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu:
- Rapat Vertikal, yaitu rapat antara pimpinan dengan para bawahan dalam rangka pemberian informasi tentang berbagai peraturan atau kebijakan pemimpin, atau dalam rangka pengambilan keputusan. Dalam rapat ini para bawahan diberi kesempatan untuk memberikan saran-saran sehingga dengan demikian pimpinan dapat memberikan motivasi kepada para bawahan untuk berpikir secara kreatif.
- Rapat Horizontal, yaitu rapat yang berlangsung antara pejabat atau pegawai yang setingkat. Rapat ini diselenggarakan terutama dalam rangka untuk mendapatkan koordinasi dan kerjasama di antara unit yang ada dalam organisasi untuk menghindari adanya duplikasi pekerjaan dan adanya ingkar tanggung jawab dari masing-masing pejabat dalam pelaksanaan tugas.
Ø Berdasarkan pelaksanaannya, rapat
kerja dibedakan menjadi dua macam antara lain:
- Rapat kerja Terpimpin, yaitu rapat dimana pimpinan rapat memegang peran utama dalam pengambilan keputusan. Rapat kerja pimpinan juga dapat berlangsung dalam rangka pemberian penjelasan tentang peraturan atau petunjuk agar dalam pelaksanaannya dapat berlangsung secara serentak dan seragam.
- Rapat kerja terbuka, yaitu lawan dari rapat kerja terpimpin, dimana pimpinan tidak memegang peranan utama dan para peserta diberi kesempatan untuk memberikan saran-saran positif yang dimilikinya. Rapat semacam ini diselenggarakan untuk mendapatkan sumbangan pikiran.
II.
SYARAT-SYARAT RAPAT
Rapat akan menghasilkan tujuan yang
diharapkan, jika pelaksanaannya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
(1)
Suasana terbuka
Suasana rapat yang terbuka berarti
setiap peserta rapat siap untuk menerima informasi dari siapa pun. Hindari
sikap saling mencurigai atau berprasangka negatif diantara sesama peserta
rapat. Suasana rapat yang terbuka akan membangkitkan rasa kekeluargaan dan
kerja sama yang tinggi diantara para peserta rapat.
(2)
Tidak ada monopoli
Dalam suatu rapat, monopoli
pembicaraan oleh seorang peserta rapat atau oleh pimpinan rapat harus
dihindari. Hal ini akan menghambat jalannya rapat karena rapat menjadi kaku dan
peserta rapat menjadi pasif (tidak berpartisipasi). Dalam rapat semua pihak
yang terlibat mempunyai hak yang sama dalam mengeluarkan pendapat.
(3)
Partisipasi aktif dari peserta rapat
Rapat yang baik apabila para peserta
rapat turut aktif dalam memecahkan permasalahan yang dibahas dalam rapat.
Peserta rapat hendaknya menjadi pendengar yang baik saat diberikan
penjelasan-penjelasan dan harus dapat memberikan sumbangan saran atau pendapat
yang positif saat kegiatan tanya jawab atau diskusi.
(4)
Bimbingan dan pengawasan dari
pimpinan.
Pimpinan rapat harus dapat memberikan bimbingan kepada seluruh peserta
rapat agar mau berperan aktif dalam pelaksanaan rapat. Seorang pemimpin rapat
juga harus dapat memonitori jalannya rapat sehingga pembahasan tidak menyimpang
dari tujuan rapat.
(5)
Perdebatan berdasarkan argumentasi
bukan emosi
Dalam sebuah rapat terjadi
perdebatan adalah hal yag biasa, namun jika perdebatan menjadi berkepanjangan
dan tidak berdasarkan argumentasi yang benar akan mengakibatkan suasana rapat
menjadi panas dan tegang, dan akhirnya rapat akan dimonopoli oleh peserta yang
saling berdebat. Oleh karena itu hindari perdebatan yang berkepanjangan.
Perdebatan hendaknya berdasarkan alasan-alasan yang kuat atas dasar fakta bukan
emosi.
(6)
Pertanyaan singkat dan jelas
Pertanyaan–pertanyaan yang diajukan
dalam rapat hendaknya cukup singkat, padat, dan jelas sehingga mudah dimengerti
oleh seluruh peserta rapat. Pertanyaan yang berliku-liku atau bertele-tele akan
membuat pertanyaan menjadi tidak jelas dan cukup menyita waktu. Padahal
dalam rapat, waktu sangat berharga sekali.
(7)
Disiplin waktu
Membiasakan pelaksanaan rapat sesuai
waktu yang telah ditentukan akan membuat para peserta rapat menjadi lebih
disiplin dan pelaksanaan rapat menjadi lebih tertib.
III.
PERENCANAAN DAN PERSIAPAN RAPAT
Dalam rangka menyelenggarakan rapat,
ada beberapa prinsip dasar yang dapat dijadikan pedoman atau pegangan dalam
mempersiapkannya, yaitu sebagai berikut :
v Why? Mengapa rapat perlu
diselenggarakan? Hal ini untuk menentukan urgensi dari rapat tersebut.
v What? Apa masalah yang akan
dibicarakan dalam rapat? Hal ini untuk mempersiapkan agenda rapat.
v Who? Siapa saja yang akan diundang
dalam rapat tersebut? Hal ini untuk menentukan peserta rapat yang diundang.
v When? Kapan rapat akan
diselenggarakan? Hal ini untuk menentukan hari, tanggal dan waktu rapat akan
diselenggarakan.
v How? Bagaimana rapat akan
diselenggarakan ? hal ini untuk menentukan apakah rapat tersebut akan
diselenggarakan secara berkala atau hanya satu kali, tertutup atau terbuka,
dengan bahan rapat yang dibagikan terlebih dahulu, atau dengan menggunakan LCD projector, tape, video dan alat
lainnya.
Merencanakan
dan mempersiapkan suatu rapat agar dapat berjalan lancar bukanlah suatu
pekerjaan yang mudah, karena seorang sekretaris harus berhubungan dengan
berbagai pihak dengan penyelenggaraan suatu rapat. Hal ini menjadi tanggung
jawab sekretaris dalam persiapan penyelenggaraan adalah sebagai berikut :
A.
Membuat agenda rapat dan susunan
acara rapat
Agenda rapat
adalah daftar yang berisi pokok-pokok permasalahan yang akan dibicarakan dalam
suatu rapat. Sedangkan susunan acara rapat adalah rincian atau penjabaran lebih
lanjut dari topik-topik dalam agenda rapat. Sekretaris harus memastikan
terlebih dahulu acara yang akan diadakan atau dilaksanakan pada suatu rapat
dengan mengkonsultasikannya terlebih dahulu kepada pimpinan rapat. Acara
tersebut harus disusun secara sistematis dengan membuat pokok-pokok acara
secara garis besar.
B.
Menentukan peserta rapat
Dari agenda
rapat yang telah dibuat ditentukan siap saja peserta yang akan diundang.
Setelah sekretaris menyusun daftar para peserta rapat yang akan diundang,
kemudian konsultasikan kembali dengan pimpinan rapat, apakah ada penambahan
atau pengurangan peserta rapat.
C.
Membuat undangan rapat
Surat
undangan merupakan surat pemberitahuan yang sifatnya mengharapkan kehadiran
seseorang untuk berpartisipasi dalam suatu acara tertentu di tempat dan pada
waktu tertentu. Undangan yang dibuat hendaklah memenuhi beberapa syarat, yaitu
sebagai berikut :
·
Menggunakan kop surat atau kepala surat.
·
Mencantumkan nomor surat undangan serta tanggal
pembuatan.
·
Mencantumkan perihal undangan rapat.
·
Mencantumkan nama-nama orang yang diundang rapat.
·
Mencantumkan hari, tanggal, waktu dan tempat rapat
tersebut diselenggarakan.
·
Ditandatangani oleh pejabat yang bertanggung jawab
atas surat undangan tersebut.
Waktu
pengiriman undangan, hendaknya jangan terlalu lama dari penyelenggaraan atau
pelaksanaan rapat. Waktu yang terlalu lama akan memungkinkan seseorang untuk
lupa. Seorang sekretaris harus dapat memperkirakan waktu pengiriman undangan
agar para peserta rapat mempunyai cukup kesempatan untuk mempersiapkan
kehadirannya pada pertemuan atau rapat tersebut. Sekretris harus juga
memperhitungkan waktu untuk mencetak undangan, memprosesnya hingga mengirimnya.
D.
Membuat daftar hadir rapat
Ada dua
macam daftar hadir, yaitu buku tamu dan daftar hadir biasa (yang dibuat di atas
selembar kertas). Daftar hadir digunakan untuk mengetahui jumlah peserta yang
datang pada suatu rapat, untuk mengetahui jumlah sistem yang harus dipersiapkan
seperti konsumsi, kursi dan sebagainya, sebagai bahan penyusunan notula rapat
dan sebagai dokumentasi.
E.
Mempersiapkan bahan rapat
Bahan-bahan rapat yang perlu
dipersiapkan antar lain sebagai berikut :
a. Agenda
rapat.
b. Notula/hasil rapat yang lalu (apabila rapat tersebut merupakan kelanjutan
dari rapat sebelumnya).
c. Bahan-bahan yang akan dibicarakan dalam rapat (makalah, laporan-laporan
dan sebagainya).
Bahan-bahan
tersebut disatukan dalam sebuah map dan harus telah tersedia untuk
masing-masing peserta pada waktu rapat dimulai. Apabila bahan-bahan tersebut
memerlukan pemikiran yang panjang, maka harus telah dikirimkan bersama dengan
pemberitahuan rapat/surat undangan, agar dapat dipelajari terlebih dahulu.
F.
Mempersiapkan peralatan dan
perlengkapan rapat
Peralatan
dan persiapan yang perlu dipersiapkan dalam rapat anatara lain sebagai berikut
:
1.
While board lengkap
dengan spidol dan penghapus.
2.
Flip chart lengkap
dengan spidolnya.
3.
LCD Projector atau OHP (Over Head Projector) lengkap dengan
layarnya.
4.
Sound system lengkap
dengan mikroponnya.
5.
Map atau tas yang dipergunakan untuk menempatkan bahan-bahan rapat.
6.
Block note denagn
bolpointnya.
7.
Name tag untuk
peserta.
8.
Laptop atau
computer.
Dalam
mempersiapkan peralatan dan perlengkapan rapat, sebaiknya dibuat dahulu daftar
kebutuhan peralatan dan perlengkapannya agar dapat dipastikan beberapa jumlah
barang yang dibutuhkan.
G.
Mempersiapkan ruang rapat
Sekretaris harus memastikan terlebih dahulu jumlah peserta yang akan hadir
dalam rapat. Apabila jumlah peserta rapat sedikit dapat menggunakan ruang rapat
yang sudah tersedia di kantor. Namun apabila jumlah peserta cukup banyak
melebihi kapasitas ruang rapat di kantor, rapat dapat diselenggakan di hotel
atau gedung pertemuan. Bila rapat diselenggakan di hotel atau gedung pertemuan,
sekretaris harus memeriksa kepastian tempat, peralatan, konsumsi dan akomodasi.
Hal-hal yang harus dipersiapkan sehubungan dengan pengaturan ruang rapat adalah
sebagai berikut :
1.Cahaya
penerangan
Bila ruangan
tidak menggunakan penerangan buatan (lampu) tetapi menggunakan penerangan
cahaya sinar matahari, pengaturan tempat duduk harus disesuaikan dengan arah
datangnya sinar matahari tersebut.
2.Ventilasi
udara
Usahakan
agar udara di ruang rapat sejuk, karena ruangan yang terlalu panas atau terlalu
dingin akan mengakibatkan konsentrasi para peserta rapat berkurang.
3.Pengaturan
tempat duduk
Pengaturan
tempat duduk ditentukan dari jumlah peserta rapat dan luas ruang rapat. Ada
beberapa macam pengaturan tempat duduk di ruang rapat, yaitu sebagai berikut :
a.
Gaya klasikal/kelas
Gaya
klasikal/kelas cocok untuk jumlah peserta yang banyak. Berikut ini pengaturan
tempat duduk gaya klasikal/kelas :
b.
Gaya konferensi
Gaya
konferensi dimaksudkan agar semua peserta merasa dihargai dan untuk menimbulkan
semangat team work. Berikut ini
pengaturan tempat duduk gaya konferensi :
c.
Gaya huruf U
Pengaturan tempat
duduk di ruang rapat gaya hurf U cocok untuk rapat informal. Berikut ini
pengaturan tempat duduk gaya huruf U:
d.
Gaya workshop
Pengaturan
tempat duduk di ruang rapat gaya workshop
cocok untuk diskusi kelompok. Berikut ini pengaturan tempat duduk gaya workshop .
H.
Akomodasi/penginapan
Pada rapat yang dilakukan lebih dari satu hari, biasanya para peserta rapat
akan menginap di suatu tempat. Untuk itu sekretaris harus mengatur pemilihan
tempat yang cocok untuk pelaksanaan rapat tersebut mulai dari pemesanan tempat,
pembagian kamar, hingga pengecekan terakhir akan kesiapan penginapan untuk
peserta rapat.
I.
Transportasi
Jika suatu
rapat tidak dilaksanaan di dalam kantor, tentunya transportasi para peserta
rapat ke tempat rapat harus dipersiapkan. Jika harus menyewa mobil atau bus,
maka sekretaris harus menyiapkannya.
J.
Konsumsi
Konsumsi
rapat berupa makanan ringan (snack) atau makanan berat untuk para peserta rapat
harus disiapkan agar para peseta rapat nyaman dalam mengikuti kegiatan rapat.
Jika pelaksanaan rapat lebih dari satu hari, variasi makanan juga harus
diperhatikan. Hal ini akan berdampak pada motivasi peserta dalam mengikuti
rapat. Konsumsi berupa makanan dan minuman dapat disajikan dengan cara sebagai
berikut :
1.
Disajikan sebelum peserta rapat dududk.
2.
Disajikan selama rapat berlangsung.
3.
Disajikan pada waktu istirahat dengan cara mengambil sendiri.
4.
Disajikan secara kombinasi. Pada awal rapat telah tersedia minuman dan saat
istirahat para peserta rapat mengambil sendiri makanan dan minuman di tempat
yang telah tersedia.
K.
Kesehatan
Untuk
kegiatan rapat yang pelaksanaannya lebih dari satu hari, hendaknya disediakan
unit kesehatan untuk menjaga kondisi kesehatan para peserta rapat.
L.
Pengecekan persiapan terakhir
Sebelum
rapat dimulai atau pada H - 1, sekretaris harus memeriksa segala persiapan
untuk meyakinkan apakah segala sesuatunya telah siap untuk dipergunakan.
Hal-hal yang perlu diperiksa antara lain sebagai berikut :
1.
Apakah kursi telah cukup sesuai dengan jumlah peserta
rapat?
2. Apakah letak
tempat duduk sesuai dengan fungsi dari setiap peserta rapat?
3. Apakah semua
alat perlengkapan rapat telah tersedia dalam ruang rapat dan berfungsi dengan
baik?
4. Apakah
bahan-bahan atau materi rapat yang akan dipergunakan dalam rapat telah
disiapkan dalam suatu map?
5. Apakah
daftar hadir, agenda rapat dan susunan acara telah disiapkan?
6.
Apakah konsumsi rapat telah dipesan/disiapkan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar